Laporan keuangan membantu kita dalam mengelola arus kas yang memengaruhi anggaran perusahaan. Analisis keuangan yang tidak tepat dapat menghambat pengelolaan anggaran perusahaan. Analisis transaksi akuntansi adalah kunci penting dalam memahami laporan keuangan dan menafsirkan keuangan perusahaan dengan benar.
Apa itu Analisis Transaksi Akuntansi?
Analisis transaksi akuntansi adalah langkah pertama dalam siklus atau proses akuntansi dan melibatkan analisis pada setiap transaksi yang memengaruhi bisnis perusahaan. Transaksi adalah aktivitas atau peristiwa yang memiliki dampak ekonomi pada keuangan perusahaan. Analisis transaksi dapat memudahkan kita untuk mengetahui pengaruh keseimbangan pada persamaan akuntansi. Analisis transaksi akuntansi juga dapat menentukan pengaruh antara ekuitas pemilik, asset, dan kewajiban. Banyak orang mengira langkah ini adalah langkah yang rumit, namun nyatanya ini adalah proses yang masuk akal.
Transaksi dapat berupa transaksi eksternal atau transaksi internal. Transaksi eksternal melibatkan bisnis dan pihak ketiga seperti pemasok, mereka lebih mudah dianalisis karena akan selalu ada dokumen sumber yang membuktikan transaksi tersebut. Transaksi internal, seperti penyesuaian depresiasi, hanya melibatkan bisnis perusahaan itu sendiri dan mungkin tidak memiliki dokumen sumber akuntansi.
Persamaan Akuntansi
Untuk memahami pengaruh analisis transaksi akuntansi terhadap persamaan akuntansi dasar, perlunya pemahaman mengenai cara kerja persamaan akuntansi dasar. Persamaan akuntansi dasar adalah : Aset = Kewajiban + Ekuitas
Contoh cara kerja persamaan akuntansi :
Perusahaan A memiliki Rp 15.000.000 dalam modal pemilik. Kemudian, si pemilik membeli kendaraan baru untuk perusahaan seharga Rp 2.000.000, tetapi ia membayar Rp 5.000.000 secara tunai dan membawa catatan (notes) atas sisa saldo Rp 15.000.000 harus dibayar pada waktu yang telah ditentukan. Persamaan akuntansinya adalah :
atau
Baca Juga : Persamaan Dasar Akuntansi
Bagaimana Pembukuan Double-Entry bekerja
Ini adalah metode akuntansi yang digunakan untuk melacak transaksi. Dimana debit meningkatkan aset perusahaan, menurunkan akun pendapatan (revenue), mengurangi akun kewajiban (liabilities) atau modal saham (equity), dan meningkatkan akun pengeluaran (expanse). Sedangkan kredit menurunkan aset perusahaan, meningkatkan akun pendapatan (revenue), meningkatkan akun kewajiban (liabilities) atau modal saham (equity), dan mengurangi akun pengeluaran (expense).
Baca Juga : Debit & Kredit
Langkah - Langkah untuk Analisis Transaksi Akuntansi
Pembelian atau penjualan barang, peminjaman secara kredit atau pemberian kredit kepada orang lain atau memperoleh pendapatan atau beban. Semua ini merupakan transaksi, yang diperoleh dari berbisnis. Karena tidak semua kejadian transaksi memenuhi syarat sebagai transaksi, maka perlunya analisis secara menyeluruh sebelum pencatatan. Berikut langkahnya:
Langkah 1: Menentukan apakah memenuhi syarat sebagai transaksi akuntansi. Agar dapat diidentifikasi sebagai transaksi akuntansi, transaksi tersebut harus terkait dengan bisnis dan melibatkan sejumlah uang. Seperti, saat penandatanganan sewa gedung baru yang tidak terdapat transaksi akuntansi. Karena tidak ada uang yang berpindah tangan. Namun, jika ada pembayaran setoran saat penandatanganan sewa, setoran tersebut dihitung sebagai transaksi akuntansi karena ada pertukaran dana yang harus dicatat.
Langkah 2 : Identifikasi akun yang terpengaruh oleh transaksi. Identifikasi ini pada Rekening buku besar mana yang mempengaruhi transaksi. Menentukan apakah transaksi tersebut merupakan transaksi akuntansi. Misalnya, pembayaran tunai sewa untuk periode akuntansi, jelas akan mempengaruhi akun kas dan akun biaya sewa.
Langkah 3 : Tentukan akun mana yang naik atau turun. Contohnya A investasikan, rekening tunai dan truk. Perusahaan sekarang memiliki lebih banyak uang (pada akun model pemegang saham, dan sekarang memiliki truk (pada akun persediaan (inventory)
Langkah 4 : Tentukan jenis akunnya. Ini menentukan jenis akun apa yang terpengaruh oleh metode debit & kredit. Karena setiap transaksi harus memiliki dua atau lebih akun terkait tetapi berlawanan untuk menjaga persamaan akuntansi tetap seimbang. Contohnya sewa, akun kas akan diidentifikasi sebagai akun aset, dan akun biaya sewa diidentifikasi sebagai akun biaya.
Langkah 5 : Terapkan aturan debit dan kredit ke akun ini
Seseorang harus mencatat setiap transaksi bisnis dalam dua atau lebih akun yang terkait tetapi berlawanan. Akun di sisi kiri bertambah dengan entri debit dan menurun dengan entri kredit sementara akun naik di sisi kanan dengan entri kredit dan berkurang dengan debit.
Langkah 6 : Tentukan jumlah transaksi yang akan dimasukkan ke setiap akun. Ini merupakan langkah terakhir, adanya penentuan jumlah transaksi dari catatan bisnis, seperti kuitansi, faktur, dan laporan bank.