Rabu, 02 Desember 2020

Pengertian Debit Kredit dan Pemahamannya


Penemuan Debit dan Kredit

Luca Pacioli adalah seorang pendeta dari Ordo Fransiskus dan menjadi penemu pertama ilmu debit & kredit. Dalam buku yang berjudul “Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita” Akuntansi mulai dikenal pada tahun 1494. Di dalam buku tersebut terdapat dua bab mengenai pembahasan akuntansi “Computis et Scripturis”. Bukunya berisi pemahaman mengenai double entry yakni, debito (debit) dan kredito (kredit).
 
Debit dan Kredit

Di dalam ilmu akuntansi istilah debit dan kredit adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, mereka saling berkaitan, dan sering kali digunakan, yang kemudian menjadi hal pokok dalam kegiatan akuntansi. Pemahaman mengenai debit dan kredit dapat memudahkan kita dalam melakukan pembukuan sehingga pada saat posting transaksi tidak adanya kesalahan maupun kekeliruan. Dan ketidakseimbangan dalam entri jurnal sering kali terjadi akibat adanya kesalahan dalam posting jurnal. Banyak orang mengira, arti dari debit adalah tambah (+) sementara kredit adalah kurang (-). Memang tidaklah salah, tetapi hal ini kurang tepat dalam ilmu akuntansi. Itulah mengapa pentingnya pemahaman debit dan kredit hingga menjadi dasar dalam pembuatan jurnal.
 
Debit

Debit artinya kiri (di buku besar), dalam bahasa latin (debere), yaitu pencatatan peningkatan aset dan biaya akibat dari bertambahnya nilai aktiva dan berkurangnya kewajiban perusahaan. Debit terletak di sebelah kiri, dan berisi aset (assets). Aset bisa berwujud dan tidak berwujud yakni, berupa kas (cash), piutang (receivable), sewa (rent), tanah (land), hingga peralatan (equipment). Semua akun ini dalam posisi debit (kiri) artinya bertambah, dan apabila berada di posisi kredit (kanan) artinya berkurang. Pencatatan debit sama halnya dengan aktivitas menabung di bank sedangkan kredit sama halnya dengan aktivitas menarik atau meminjam uang di bank (dalam posisi keuangan bank).
 
Kredit

Kredit artinya kanan (di buku besar), dalam bahasa latin (credere), yaitu adalah pencatatan peningkatan hutang dan ekuitas akibat dari pembelian atau pinjaman perusahaan dengan membayar pada rentang waktu tertentu. Kredit terletak di sebelah kanan, yang berisi hutang (liabilities), ekuitas (equity), laba dan penjualan (sales). Semua akun ini dalam posisi kredit (kanan) artinya bertambah dan apabila berada di posisi debit (kiri) artinya berkurang.
 
Dalam satu transaksi setidaknya terdapat dua akun atau lebih, dimana akun ini ada yang dicatat di bagian debit dan ada yang dicatat di bagian kredit. Kemudian total dari kiri dan kanan (debit dan kredit) haruslah selalu sama atau seimbang. Jika tidak seimbang maka laporan keuangan tidak bisa dibuat. Maka dari itu, penggunaan debit & kredit sangatlah penting sebagai keakuratan pencatatan transaksi.
 
Semua yang masuk di debit, semua yang keluar di kreditkan dalam akun neraca. Sedangkan semua pengeluaran & kerugian di debit, semua pendapatan & keuntungan di kreditkan dalam laba rugi. Sisi debit bertambah  akibat adanya kas, inventaris, mesin, dan pengeluaran yaitu, gaji, asuransi, pajak, dividen. Sisi kredit bertambah akibat dana pemegang saham, laba ditahan, pendapatan sewa, hutang.

 
Klasifikasi Debit dan Kredit

Aset
Aset berarti harta atau kekayaan. Asset terdiri dari dua macam yaitu aset lancar dan asset tidak lancar. Asset lancar mudah untuk dicairkan (liquid) atau diubah menjadi kas (cash). Asset lancar terdiri dari kas dan setara kas, piutang, sewa dibayar dimuka dan lain lain. Aset tidak lancar terdiri dari mesin, kendaraan, peralatan, dan lain lain.

Beban (Liabilitas)
Beban merupakan pembelanjaan yang harus dilakukan agar bisnis terus berjalan. Beban terdiri dari beban iklan (advertisement exp), beban penjulan (selling exp), dan lain lain.  

Hutang (Liabilitas)
Hutang atau kewajiban perusahaan. Hutang ini terdri dari hutang usaha, hutang jasa, dan lain lain.

Ekuitas (Equity)
Ekuitas adalah peminjaman modal oleh perusahaan kepada pemegang saham.

Pendapatan (Income)
Pendapatan adalah pendapatan atas penjualan barang atau jasa perusahaan.

Akumulasi
Akumulasi adalah bagian dari aset tidak lancar yang mana akan bertambah nilainya apabila dikreditkan. Akumulasi ini terdiri dari, akumulasi depresiasi peralatan (equipment), akumulasi depresiasi gedung (building), dan lain lain.

Dari klasifikasi diatas bagian asset, akumulasi, hutang, dan ekuitas terdapat di dalam Neraca (Blance Sheet). Sedangkan pendapatan, dan beban berada di dalam Laporan  Keuangan (Income Statement).

Add Comments


EmoticonEmoticon