Kamis, 03 Desember 2020

Neraca Keuangan (Balance Sheet)

Neraca Keuangan (Balance Sheet)
Apa itu Neraca Keuangan?

Neraca adalah laporan keuangan fundamental yang digunakan sebagai dasar perhitungan tingkat pengembalian, sruktur modal, dan melaporkan kejadian transaksi dengan akun – akun yakni, asset, hutang/kewajiban, ekuitas. Neraca keuangan adalah gambaran singkat mengenai rasio keuangan perusahaan pada periode tertentu diantaranya, jumlah hutang, jumlah ekuitas pemegang saham dan berisi analisis fundamental. Dan neraca keuangan merupakan laporan keuangan pertama yang harus dibuat sebelum membuat laporan laba rugi dan laporan arus kas. 

Persamaan pada neraca yaitu jumlah total asset sama dengan jumlah total kewajiban di tambah dengan jumlah total ekuitas artinya adalah perusahaan harus dapat membayar seluruh asetnya dengan hutang (mengambil kewajiban) atau menerbitkan saham ekuitas dari investor. Neraca keuangan disebut juga sebagai asset bersih atau laporan posisi keuangan. Neraca keuangan bisa digunakan oleh individu atau organisasi, baik itu pemerintah, perseorangan terbatas maupun tidak, dan entitas nirbala.

 

Disamping neraca memiliki nilai manfaat bagi investor. Neraca keuangan juga mempunyai kekurangan yakni, neraca keuangan tidak bisa menilai rasio keuangan di masa mendatang. Karena, neraca keuangan memiliki sifat statis dimana informasi yang ada tidak terlalu mendalam.

 

Persamaanya :

ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS

 

Asset

Dalam bagian asset akun akun dicantumkan dengan urut dari atas ke bawah sesuai dengan tingkat likuiditasnya. Likuiditas artinya mudah dicairkan atau di konversi menjadi uang (cash). Aset ini dibagi menjadi dua yakni, asset lancar (current assets) dan asset tidak lancar (non-current assets). Aset lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya tinggi dimana jangka waktu untuk likuid nya kurang dari satu tahun. Sedangkan asset tidak lancar adalah asset yang tingkat likuiditasnya rendah dimana jangka waktu untuk likuid nya tidak dapat ditentukan.

 

Urutan dan Klasifikasi umum dari Aset :

Aset Lancar (Current Assets)

•      Kas dan Setara kas (Cash and Cash equivalent)

Merupakan bagian aset paling likuid. Terdiri dari, mata uang keras, tagihan Treasury dan sertifikat deposito jangka pendek.

•      Sekuritas (Marketable Securities)

Hutang dan sekuritas yang mempunyai pasar likuid

•      Piutang (Account Recievable)

Hutang seorang pelanggan kepada Perusahaan atau biaya yang belum dibayarkan pelanggan kepada Perusahaan.

•      Persediaan (Inventory)

Barang yang tersedia untuk dijual dan nilai persediaan didasarkan pada nilai perolehan atau harga pasar yang terendah.

•      Biaya dibayar dimuka (Prepaid)

Biaya yang sudah dibayar sebelum pemakaian seperti, sewa, asuransi, iklan, dan lain – lain.

 

Aset Tidak Lancar / Jangka Panjang (Non-Current Assets)

•      Investasi jangka panjang (Long term Investment)

Merupakan sekuritas yang tidak dapat dilikuidasi di periode berikutnya

•      Aset tetap (Fixed Assets)

Aset yang padat modal dan bisa disusutkan (depresciation) kecuali tanah. Contohnya bangunan, peralatan, property, mesin, rumah, dan lain – lain.

•      Aset tak Berwujud (Intangiable Assets)

Aset non fisik yang masih mempunyai nilai atau berharga. Contohnya hak paten dan lisensi.


 Baca Juga : Laporan Laba Rugi (Income Statements)


Kewajiban (Liabilities)

Kewajiban atau hutang adalah biaya yang harus dibayarkan perusahaan kepada pihak luar seperti tagihan yang harus dibayarkan kepada pemasok hingga biaya sewa yang telah diterbitkan kepada kreditor untuk sewa, utilitas, dan gaji. Sama seperti asset, bagian kewajiban (liabilities) ini juga diurutkan dari atas ke bawah. Sesuai dengan tingkat likuiditasnya. Kewajiban dibagi menjadi dua yakni, kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. Kewajiban lancar adalah kewajiban dengan jangka waktu untuk jatuh temponya kurang dari satu tahun. Sedangkan, Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban dengan jangka waktu untuk jatuh temponya lebih dari satu tahun.

 

Urutan dan Klasifikasi umum dari kewajiban atau hutang (liabilities) :

Hutang lancar (Current Liabilities)

•      Hutang Jangka Panjang (Current portion of longterm debt)

•      Akun hutang (Account Payable)

•      Hutang bunga (Interest Payable)

•      Pembayaran gaji (Wges Payable)

•      Hutang dividend, dll (Devidend Payable)

•      Pendapatan yang belum diterima (Unearned Revenue)

 

Kewajiban tidak lancar (Non-Current Liabilities)

•      Hutang jangka panjang (Long term debt)

Contohnya bunga dan obligasi yang diterbitkan

•      Kewajiban dana pensiun

Kas yang harus dibayarkan perusahaan ke rekening karyawan pensiunan

•      Kewajiban pajak tangguhan (Deffered tax liabilities)

Pajak yang telah diakui tetapi tidak akan dibayar untuk tahun berikutnya (Selain waktu, angka ini merekonsiliasi perbedaan antara persyaratan pelaporan keuangan dan cara pajak dinilai, seperti perhitungan penyusutan.)

 

Ekuitas pemegang saham (Shareholders’ Equity)

Ekuitas pemegang saham adalah harta atau uang yang diberikan kepada pemilik bisnis (pemegang saham). Ekuitas pemegang saham juga merupakan klaim atas asset dikurangi liabilitas perusahaan. Biasanya terjadi pada saat pertama kali perusahaan didirikan.

 

Urutan dan Klasifikasi umum dari Ekuitas pemegang saham (Shareholders’ Equity) :

•      Laba ditahan (Retained Earnings)

Adalah laba bersih milik perusahaan yang akan diinvestasikan lagi atau bisa juga digunakan untuk melunasi hutang perusahaan yang kemudian sisanya dari laba bersih yaitu dividend akan dibagikan kepada para pemegang saham.

•      Saham Treasury (Treasury Share)

Adalah saham yang sebelumnya dijual kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.

•      Saham preferen (Preferen Stock)

Ini adalah saham yang dicatat terpisah dengan saham biasa (common stock). Saham preferen sama seperti halnya saham biasa dan biasanya tidak ada hubungannya dengan nilai pasar saham.

•      Surplus modal (Additional paid in Capital)

Adalah jumlah investasi modal pemegang saham yang jumlahnya melebihi saham biasa (common stock) atau saham preferen (preferen stock), dan berdasarkan pada nilai par, bukan harga pasar.

 

Berikut beberapa penjelasan dari definisi dan klasifikasi Neraca Keuangan (Balance Sheet). Untuk selanjutnya akan kami bahas Laporan Keuangan (Income Statement).

Add Comments


EmoticonEmoticon