Jumat, 27 November 2020

Apa itu Siklus Akuntansi? Bagaimana Langkah dan Contohnya?

Dalam Akuntansi wajibnya kita ketahui bagaimana pengertian, tahapan, dan penjelasan dari tahapan akuntansi. Agar dapat mengenal lebih dalam mengenai Siklus Akuntansi berikut ini artikel tentang Siklus Akuntansi yang telah terverifikasi kejelasannya. 




SIKLUS AKUNTANSI

Siklus akuntansi adalah serangkaian langkah yaitu mengidentifikasi, menganalisis, mencatat, dan mengklasifikasi peristiwa akuntansi yang nantinya dapat digunakan oleh departemen akuntansi untuk kemudian melakukan pemeliharaan transaksi keuangan perusahaan serta pengawasan proses pencatatan. Siklus akuntansi terjadi Ketika adanya transaksi, dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan & jurnal penutup. Proses ini sangatlah penting karena dapat menjamin atau memverifikasi ketepatan dan keakuratan keuangan selama periode fiskal perusahaan. Tak hanya berakhir dengan penyajian laporan keuangan tetapi juga perlunya langkah - langkah selanjutnya untuk mempersiapkan sistem akuntansi pada siklus berikutnya.
 
Tujuan dari serangkaian langkah siklus akuntansi adalah untuk memastikan bahwa setiap jumlah mata uang yang berpindah tangan selama periode akuntansi telah diperhitungkan dengan benar dan tercermin dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan termasuk laporan laba rugi (Income Statement), neraca (balance sheet), laporan arus kas (Cash Flow) dan laporan perubahan ekuitas. Laporan keuangan berfungsi sebagai catatan sejarah terakhir dalam perusahaan. Pihak luar seperti kreditor, investor akan melihat laporan keuangan sebelum memutuskan kebijakan dalam pemberian pinjaman, pembayaran pajak, atau pembelian saham.
 
 
Langkah-langkah siklus akuntansi beserta contohnya :

Berikut langkah - langkah siklus akuntansi yang harus diikuti akuntan untuk memperbarui catatan dan memeriksa keakuratan data :

1. Menganalisis transaksi (Identify Transaction)
Dimulai dengan identifikasi transaksi hingga peristiwa pembukuan. Berupa transaksi pembelian, penjualan, pengembalian uang, pelunasan hutang, pembayaran ke vendor, dan sebagainya. Tidak semua transaksi dan peristiwa yang dimasukkan ke dalam sistem akuntansi seperti, pinjaman pribadi. Tetapi hanya yang terkait dengan perusahaan yang disertakan dalam proses.

Contoh : Ketika perusahaan menerima $ 300 dari penjualan produk perangkat lunak mereka. Ini adalah titik awal siklus akuntansi untuk transaksi ini.

2. Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal entri jurnal (Journal entries)
Memasukkan transaksi keuangan ke dalam entri jurnal dengan urutan kronologis dan pastikan debet dan kredit seimbang. Didasarkan pada penjualan, pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, penerimaan faktur, pengakuan penjualan, atau penyelesaian peristiwa ekonomi lainnya.

Contoh : Seorang akuntan mengambil angka - angka yang ditampilkan dalam transaksi tertentu dan memasukkannya ke dalam jurnal. Transaksi $ 300 dimasukkan berdasarkan tanggal terjadinya untuk menyelaraskan dengan urutan kronologis entri transaksi lainnya.

3. Memposting entri jurnal ke akun buku besar (general ledger/ledger account)
Setelah transaksi dicatat sebagai entri jurnal, kemudian catatan transaksi dikirim ke akun di buku besar seperti, kewajiban, uang tunai, hutang dagang, investasi, persediaan dan jenis transaksi lainnya. Buku besar berfungsi melacak seluruh aktivitas keuangan dan memberikan perincian dari semua aktivitas akuntansi berdasarkan akun.

Contoh : Akuntan memasukkan transaksi $ 300 ke dalam akun buku besar perusahaan. Karena transaksi ini adalah pendapatan penjualan, akuntan memasukkannya ke dalam akun aset buku besar di bawah kas.

4. Menghitung neraca saldo yang belum disesuaikan (Unadjusted Trial Balance)
Setelah memposting entri jurnal ke akun buku besar, kemudian semua saldo akun dari buku besar diambil dan disusun dalam satu laporan neraca saldo yang belum disesuaikan. Neraca saldo berfungsi untuk memastikan bahwa total debit sama dengan total kredit dalam catatan keuangan dan menyelidiki alasan kenapa adanya kesalahan dan kegagalan pencatatan transaksi.

5. Mempersiapkan jurnal penyesuaian (Adjusting Entries) di akhir periode
Mengidentifikasi penyebab debit dan kredit tidak Simbang, kemudian membuat entri jurnal untuk memperbaikinya. Memeriksa penangguhan dan akrual guna menentukan apakah akan diperhitungkan dalam total pendapatan atau pendapatan diterima dimuka untuk periode fiskal. Akun dalam jurnal penyesuaian adalah akrual pendapatan, akrual biaya, penangguhan (metode pendapatan atau metode kewajiban), pembayaran di muka (metode aset atau metode biaya), depresiasi, dan tunjangan. Jurnal penyesuaian berfungsi untuk memastikan debit dan kredit sama dan menyelidiki ketidaksesuaian maka perlu dilakukan penyesuaian.

Contoh: Akuntan memutuskan bahwa $ 300 penjualan dapat dimasukkan ke dalam catatan keuangan periode fiskal ini. $ 200 yang diperlukan untuk inventaris dapat ditambahkan sebagai biaya persediaan yang akan dikurangkan dari pendapatan periode fiskal berikutnya, tetapi karena $ 700 saat ini adalah pendapatan yang belum diterima, mereka tidak akan memasukkannya ke dalam data periode fiskal ini.

6. Membuat neraca saldo yang disesuaikan (Adjusted Trial Balance)
Ini adalah langkah terakhir sebelum membuat laporan keuangan yaitu, dengan memeriksa ulang terakhir kalinya dengan neraca saldo yang disesuaikan. Neraca saldo yang telah disesuaikan ini Ini berfungsi untuk menguji apakah debit sudah sama dengan kredit setelah jurnal penyesuaian dibuat.

7. Membuat Laporan Keuangan (Income Statement)
Ketika akun sudah up-to-date dan telah diuji kesetaraan antara debit dan kredit, maka laporan keuangan dapat disiapkan. Laporan keuangan adalah produk akhir dari sistem akuntansi, disinilah catatan akurat mengenai kejadian transaksi dalam siklus akuntansi terakhir, dan menjadi dokumen penting bagi investor, pemberi pinjaman, pemilik bisnis, dan sebagainya untuk membantu dalam memantau keuangan bisnis dan menyusun strategi pertumbuhan.

Laporan keuangan terdiri dari:
·        Laporan Laba Rugi Komprehensif (Laporan Laba Rugi                              dan Penghasilan Komprehensif Lain),
·        Laporan Perubahan Ekuitas,
·        Laporan Posisi Keuangan atau Neraca,
·        Laporan Arus Kas,
·        Catatan atas Laporan Keuangan.

Contoh: Akuntan sekarang dapat menggunakan angka-angka yang telah diatur dan menempatkannya ke dalam kategori yang sesuai untuk dokumen laporan keuangan perusahaan. Akuntan memasukkan $ 700 dari pendapatan diterima di muka sebagai kewajiban di neraca. Kemudian mereka mengambil $ 300 yang diperoleh dan menambahkannya ke laporan laba rugi total perusahaan. $ 200 yang akan dibutuhkan untuk persediaan pada periode fiskal berikutnya dapat dikategorikan dalam arus kas.

8. Membuat Jurnal Penutup (Closing Entries)
Pada akhir periode fiscal, data laporan laba rugi dibersihkan untuk siklus berikutnya, sedangkan neraca perusahaan disimpan sebagai catatan. Bisa dikatakan, menutup akun sementara seperti pendapatan, pengeluaran, dan penarikan, kemudian melipatnya menjadi akun permanen, seperti laba ditahan. Setelah langkah ini selesai perusahaan dapat memulai kembali.

Dengan mengetahui dan memahami bagaimana proses dan urutan kejadian dari siklus akuntansi dapat memudahkan kita dalam kegiatan akuntansi.

Add Comments


EmoticonEmoticon