Perjalanan dimulai ketika pemikiran menejemen yang telah di aplikasikan, ternyata dirasa masih ada yang kurang.
Pendekatan Secara Perilaku (Behavioral)
artinya kalau mengingat pendekatan secara klasik maka akan ditemukan bahwa pendekatan ini masih kurang mengangkat isu kehidupan organisasi dimana memainkan peranan yang vital dalam perkembanganya. karena dengan memahami bagaimana kehidupan organisasi kita juga mempelajari perilaku perilaku insan didalamnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja di tempat kerja.
Yang pertama kita akan membahas yaitu hubungan antar manusia. dalam studi perilaku manusia, maka tempat lingkungan atau lingkungan kerja menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang, apakah lingkunganya kondusif, mendukung, atau malah mengganggu performa krja atau bisa dikatangan kurang efektif dalam memaksimalkan prforma karyawan. banyak kasus yang mengakibatkkan kurangnya hasil yang dicapai oleh karyawan karena jika dilihat tempat kerjanya saja masih kurang. selanjutnya, permasalahan antar karyawan atau individu pun bisa menjadi penyebabnya, sehingga sistem yang jelas dan baik sangat dibutuhkan agar mudahnya permasalahn yang dapat timbul segera terselesaikan atau lebih mudah untuk ditangani. Seoang pemimpin atau manajer dalam studi ini wajib memiliki keahlian yaitu komunikasi yang efektif, kepemimpinan, dapat memotivasi - meningkatkan moral para insan dalam suatu organisasi, dan keahlian kerja kelompok. Adalah Mary Parker Follett, Chester Barnard, Abraham Maslow, Kurt Lewin, Renais Likert, dan Keith Davis, tokoh tokoh dibelakang pemikiran ini.
Selanjutnya yaitu pembahasan akan studi ilmu perilaku. Ini merupakan stui pngembangan ari yang sebelumnya atau hubungan antar manusia. berjalanya waktu, pemikirna sebekumnya menuai kritikdikarenakan sistem yang mudah di manipulasi an kurang akurat, maka diperlukan pengembangan, apa itu perilaku, seperti yang sudah di bahas sebelumnya, yaitu bagaimana insan salinng berkomunikasi an mempengaruhi. oke kali ini ilmunya agar dapat memahami perilaku, ada konsep dan pendekatan pendekatan yang itambahkan untuk bisa memahami perilaku dan efknya di lingkungan kerja, serta agar lebih akurat.
Pemikiran studi ilmu perilaku dikedepankan oleh Gordon dan Howell pada tahun 1959, Ilmu perilaku telah berkontribusi pada studi manajemen melalui fokusnya pada kepribadian, sikap, nilai, motivasi, perilaku kelompok, kepemimpinan, komunikasi, dan konflik.
Pendekatan secara Kuantitatif
Dalam pendekatan secara quantitatif, terdapat dua fokus yang menjadi pokok pendekatan ini. pertama ada ilmu manajemen dan berikutnya ada manajemen operasi dan produksi. Dalam ilmu manajemen sebenarnya adalah bagian juga dalam keilmuan manajemen secara keutuhan tersendiri. pokok ini menggunakan statistik dan prhitungan untuk membantu menerjemahkan kenala atau masalah masalah yang terjadi untuk ditemukan solusinya.
Pokok ini mulai terbentuk ktika terjadinya perang dunia 2, dikarenakan iklim pperangan yang rumit maka para pebisnis mulai terbiasa menerapkanya pada bisnis, bukan untuk menjadi ruit, tapi lbih bisa mengurai permasalahan permasalahan yang rumit setelah perang dunia 2 selesai. pokok ini diperakarsai oleh George Dantzig mengembangkan pemrogramman linear untuk mngambangkkan pengaturan bahan mentah atau resource. Sisa alat alat yang termasuk alam pokok ini adalah teori pengendalian persediaan, pemrograman tujuan, model antrian, dan simulasi.
Pokok yang kedua yaitu Manajemen operasi dan produksi, yaitu mengkontrol prouksi ari bahan mentah menjadi bahan jadi, mengaur agar berjalan lebih produktif dan menjaga kualitas. pokok ini diprakarsai oleh W. Edward Deming, dalam pokok ini ada cakupan cakupan yaitu perencanaan kapasitas, lokasi fasilitas, tata letak fasilitas, perencanaan kebutuhan material, penjadwalan, pembelian dan kontrol inventaris, kontrol kualitas, manufaktur terintegrasi komputer, sistem inventaris tepat waktu, dan sistem manufaktur fleksibel.